Langganan yukz

Selamat datang!! di Area Kawasan Para Penghitung FULUS. 4ebsatu 2007 Katanya sih kelas unggulan...(ciee)
Kelas eb satu 2007 yg ini bener2 beda!! Kalo soal otak sih jangan ditanya hahahhah.... anak-anak nya goxil, kritis, solid ma friends, saling berbagi, saling pula melengkapi,…
Penghuni eb satu 2007 dari yg paling jelas sampai yg gak jelas atau kelewat jelas.. ada!

Jadwal Kuliah 4EB01

KELASHARIMATA KULIAHWAKTURUANGDOSEN
4EB01SelasaKonsep Sist. Informasi Akt.*/**2/3/4E334BUDI SANTOSO, SE.,MM
4EB01SelasaStudi Kelayakan Bisnis6/7/8E134CH DEWI WULANDARI
4EB01RabuAnalisis&Perenc.Sist.Akt. 11/2E136SUDARSONO
4EB01RabuAkuntansi Manajemen Lanjut4/5/6E137DESI PUJIATI
4EB01RabuAkuntansi Syariah7/8/9E137ERLINA NURAINI, SE
4EB01KamisAkuntansi Pemerintahan *1/2/3D027ANNE DAHLIAWATI
4EB01KamisPemeriksaan Akuntansi Lanjutan **5/6/7D006RR DHARMA TINTRI EDIRARAS
4EB01KamisEtika Profesi Akuntansi #8/9D006RATNA AMBAR M

Rabu, 25 Februari 2009

Pengaruh Krisis Global terhadap Efektivitas Investasi di Indonesia

Pengaruh Krisis Global
terhadap Efektivitas Investasi di Indonesia

BAB 1. PENDAHULUAN

Di zaman Globalisasi saat ini perekonomian di dunia sedang menagalami krisis yang cukup berkepanjangan, Krisis yang melanda pada perekonomian di seluruh negara termasuk di Indonesia bermula dari krisis ekonomi di Amerika yang ditandai dari bangkrutnya Lehman Brothers, sebuah perusahaan sekuritas terbesar keempat di Amerika Serikat. Kemudian Merril Lynch yang mengikhlaskan diri untuk diakuisisi oleh sang rival, Bank of Amerika. Dan Pemerintah George W Bush yang dipaksa untuk menalangi. Sedangkan dilain pihak Federal Reserve harus menjadi Lender of resort atau penjamin terakhir perbankan sejumlah raksasa bank investasi, lembaga asuransi, lembaga sekuritas dan lembaga penjamin kredit yang juga terpuruk seperti Bear Stearns, Indymac sampai dengan American International Group (AIG ) karena alasan resiko yang sistemik. Dua raksasa bank investasi yakni Morgan Stanley dan Goldman sachs, kini juga diujung tanduk kebangkrutan seperti sudah diantisipasi, Amerika Serikat saat ini memasuki resesi terburuk sejak Depresi besar pada tahun 1930.

Runtuhnya raksasa-raksasa lembaga keuangan wallstreet merupakan efek domino dari rentetan krisis kredit macet perumahan ( subprime mortgage) yang sudah berlangsung sejak juli 2007. Hal ini memicu terjadinya domino efek yang menuntun ke spiral kebangkrutan seluruh sistem financial dan perekonomian global. Karena selama ini AS sebagai sang adidaya ekonomi yang punya pengaruh besar dalam menggerakan perekonomian dunia. Bukan hanya di Amerika Serikat saja, krisis global pun turut melanda inggris dan saat ini setidaknya sudah ada dua bank Inggris yang bangkrut yaitu HBOS dan Halifax bank.
Mengapa Subprime Mortgage menjadi dalang pada krisis di Amerika Serikat? Karena dahulu pasar property di Amerika Serikat menjadi bisnis yang sangat menguntungkan dan harga property selalu merangkak sehingga membuat bank-bank di Amerika Serikat ramai-ramai melontarkan pinjaman kepemilikan rumah (mortgage), kalau di Indonesia bentuknya adalah KPR (kredit perumahan rakyat), tanpa melihat profil dan karakter debitor (si peminjam) dan tanpa jaminan yang memadai. Bahkan pengangguran pun dapat memperoleh subprime loan ini.

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang tidak terlalu menggembirakan sejak 2006 berdampak pada menurunnya harga property di Amerika Serikat, sehingga hal ini membuat para debitor semakin terlibat hutang, karena tidak mampu membayar pinjamannya (default). Tidak hanya sampai disini saja, masalah justru semakin parah dengan banyaknya investment Banker yang menerbitkan produk derivative subprime mortgage (menerbitkan hutang dengan jaminan mortgage loan) sehingga ketika kredit macet di KPR maka dampaknya perbankan harus membukukan kerugian atas kredit property ini dan secara otomatis produk derivative-pun semakin hancur dan terjadilah domino efek yang semakin luas tidak hanya di Amerika Serikat tapi juga merambat ke seluruh dunia, dan termasuk di Indonesia.
Mungkin terlintas dalam pikiran anda mengapa Indonesia juga terpengaruh krisis global ini? Hal ini terjadi karena investor luar negeri yang berada di bursa saham Indonesia ramai-ramai menarik dana untuk dibawa pulang ke negeri asal karena mereka sedang membutuhkan likuiditas. Mereka lebih suka menarik uang kas (cash is king) di pasar saham dan rela untuk cut loss transaction. maka tidak heran jika dalam waktu sekejap bursa saham Indonesia langsung terpuruk dengan penurunan IHSG mencapai lebih dari 40%, dan nilai tukar rupiah sempat menembus angka Rp.13000/US$ dari sebelumnya stabil di angka Rp.9000 – Rp.9500 /US$. Ini merupakan cermin dari ketidakmampuan pemerintah untuk menarik investor ke sector riil, sehingga investor luar negeri hanya berinvestasi di pasar modal saja yang sewaktu-waktu dapat di tarik kembali ke negara asal.
Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa krisis ekonomi global sangat berpengaruh terhadap efektivitas investasi di Indonesia. Lalu apa saja dampak-dampak yang ditimbulkan akibat krisis ekonomi global terhadap investasi di Indonesia? Apa saja solusi atau jalan keluar yang dilakukan baik pemerintah atau pun perusahaan untuk menanggulangi dampak krisis ekonomi global terhadap investasi? Dan bagaimana berinvestasi yang tepat, cermat, dan cerdas pada saat krisis global ataupun agar tidak terpengaruh krisis ekonomi global? Hal-hal tersebut akan penulis uraikan pada Bab Pembahasan.


BAB 2. PEMBAHASAN


2.1. PENGARUH KRISIS GLOBAL
Dampak Krisis Global terhadap Investasi di Indonesia
Terjadinya krisis di Amerika Serikat, tentunya membuat perekonomian pada perusahaan dunia juga mengalami krisis, sehingga terjadinya krisis global, dan tidak menutup kemungkinan pada negara Indonesia. Secara rasional dampaknya terhadap Indonesia sangat kecil, karena hubungan ekonomi Indonesia dengan AS tidak ada artinya. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya uang Indonesia yang ditanam ke dalam saham-saham AS yang sekarang nilainya sedang merosot atau musnah. Hanya milik orang-orang Indonesia kaya dan super kaya yang tertanam dalam saham-saham perusahaan-perusahaan AS. Namun uang yang ditanam itu pun jauh sebelum krisis di Amerika Serikat.
Dampak yang riil dan sekarang yang terasa ialah dijualnya saham-saham di Bursa Efek Indonesia oleh para investor asing, karena mereka membutuhkan uangnya di negaranya masing-masing. Maka IHSG menjadi anjlok. Uang rupiah hasil penjualannya dibelikan dollar yang mengakibatkan nilai rupiah semakin turun. Namun sangat disayangkan bahwa kenyataan yang kasat mata ini tidak mau diakui oleh pemerintah, sehingga pemerintah memilih membatasi Bursa Efek dalam ruang geraknya dengan cara mengekang Bursa Efek sedemikian rupa, sehingga praktis fungsi Bursa Efek ditiadakan.
Kebijakan lain ialah mengumumkan memberikan jaminan keamanan dan keutuhan uang yang disimpan dalam bank-bank di Indonesia sampai batas Rp 2 milyar. Ini sama saja mengatakan kepada publik di seluruh dunia supaya jangan menyimpan uangnya di bank-bank di Indonesia yang melebihi Rp 2 milyar.
Karena pengaruh teknologi informasi yang demikian canggihnya, semua berita-berita tentang krisis yang melanda negara-negara maju dapat diikuti. Pengaruh psikologisnya ialah kehati-hatian dalam membelanjakan uangnya yang berarti konsumsi akan menyusut dengan segala akibatnya. Setelah Bank Indonesia menjadi independen ada kecenderungan terjadinya ego sektoral. Karena tugas pimpinan BI terfokus pada menjaga stabilitas nilai rupiah dan menjaga tingkat inflasi, semuanya dipertahankan at any cost. Maka di banyak negara maju yang menjadi cikal bakal pikiran independennya bank sentral menurunkan tingkat suku bunga, di Indonesia dinaikkan sangat tinggi yang lebih memperpuruk sektor riil yang sudah terpuruk karena menurunnya drastis permintaan dari negara-negara tujuan ekspor. Hal yang kurang dipahami adalah faktor-faktor, kekuatan-kekuatan serta mekanisme yang bekerja setelah meletusnya gelembung angin (bubble) keuangan menyeret perekonomian global ke dalam spiral yang menurun.
Sejak lama kita mengenal adanya gejala gelombang pasang surutnya ekonomi atau business cycle atau conjunctuur yang selalu melekat pada sistem kapitalisme dan mekanisme pasar. Cikal bakal tercapainya titik balik teratas menuju pada kemerosotan, dan sebaliknya, cikal bakal tercapainya titik balik terendah menuju pada kegairahan dan peningkatan ekonomi bisa macam-macam. Tetapi pola kemerosotan dan pola peningkatannya selalu sama.
Seberapa besar pemerintah mempunyai kemampuan mempengaruhinya tergantung pada struktur ekonomi dalam aspek perbandingannya antara ketersediaan modal dan ketersediaan tenaga kerja. Bagian ini dari ekonomi tidak banyak dibicarakan oleh para ahli. Apakah karena mereka kurang paham, ataukah gejala business cycle sudah mati, sudah kuno dan tidak berlaku lagi?

2.1.1 DAMPAK NEGATIF KRISIS GLOBAL
1. Dampak pertama adalah bahwa bank tidak percaya pada bank lain yang meminta kredit kepadanya melalui pembelian surat berharga. Ini berarti bahwa bank-bank yang tadinya memperoleh likuiditas dari sesama bank menjadi kekeringan likuiditas, sedangkan bank-bank yang termasuk kategori investment bank atau hedge fund tidak mendapatkan uangnya dari penabung individual, tetapi dari bank-bank komersial atau sesama investment bank atau sesama hedge funds. Jadi dampak pertama adalah kekeringan likuiditas.
2. Dampak kedua adalah bahwa bank yang menagih piutangnya yang sudah jatuh tempo tidak memperoleh haknya, karena bank yang diutanginya tidak mampu membayarnya tepat waktu, karena pengutang utamanya, yaitu individu yang membeli rumah-rumah di atas batas kemampuannya memang tidak mampu memenuhi kewajibannya. Lembaga-lembaga keuangan di Amerika Serikat dengan sadar memberikan kredit rumah kepada orang yang tidak mampu. Itulah sebabnya namanya subprime mortgage. Sub artinya di bawah. Prime artinya prima atau bonafid. Jadi dengan sadar memang memberikan kredit rumah kepada orang-orang yang tidak bonafid atau tidak layak memperoleh kredit. Bahwa kepada mereka toh diberikan, bahkan berlebihan, karena adanya praktek yang disebut sliced and diced tadi. Dampak kedua ini, yaitu bank-bank gagal bayar kepada sesama bank mengakibatkan terjadinya rush oleh bank-bank pemberi kredit, antara lain kepada Lehman Brothers. Maka Lehman musnah dalam waktu 24 jam. Ketika surat utang inferior yang disebut subprime mortgage macet, barulah ketahuan bahwa begini caranya memompakan angin ke dalam satu surat utang yang dijual berkali-kali dengan laba sangat besar .


2.1.2 DAMPAK POSITIF DARI KRISIS GLOBAL
Akan tetapi, tidak semua pengaruh krisis global berdampak negatif, ada juga yang berpengaruh positif terhadap investasi Lokal di Indonesia.
Krisis Ekonomi Global Perkuat Investasi Lokal, perekonomian global dalam kurun waktu beberapa bulan belakangan ini mengalami turbulensi yang dipicu oleh kejatuhan sektor keuangan di Amerika Serikat, yang secara cepat merontokkan harga pasar saham di Indonesia.
Krisis yang diawali oleh krisis subprime mortgage pada pertengahan 2007 yang membawa kerugian besar bagi bank komersial, bank investasi dan asset management yang mengelola instrumen keuangan berbasis kredit subprime mortgage, khususnya terhadap bank-bank besar global di kawasan Amerika Serikat dan Eropa, dengan cepat mempengaruhi perekonomian nasional.
Indonesia juga diperkirakan akan terkena dampak lanjutan krisis keuangan global itu, yakni di sektor keuangan akan terjadi kekurangan pasokan likuiditas di sektor keuangan dan penurunan permintaan dan penurunan harga komoditas utama ekspor Indonesia, seperti Crude Palm Oil (CPO) dan Batu Bara (Coal).


2.2. SOLUSI / JALAN KELUAR DARI KRISIS GLOBAL

Upaya efektif untuk keluar dari krisis ekonomi global Indonesia sebenarnya harus mencoba alternatif lain dengan cara memperkuat potensi wilayah agar tetap terjaga sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam rangka bergelut di tengah-tengah perekonomian global, jelas pemberdayaan potensi wilayah sangat menentukan. Ini mengingat bahwa dalam perekonomian global tantangan berat adalah negara dengan wilayah dan berpenduduk yang besar. Jika gagal strateginya, maka akan tergilas habis dalam percaturan dunia. Dan, di sinilah sumber kejahatan serta ketimpangan sosial yang ganas dalam kehidupan di sebuah negara. Peranan pemerintah daerah sangat penting dibanding dengan pemerintah pusat. Dalam segi ekonomi, maka potensi wilayah harus dibangkitkan dengan pemberdayaan masyarakat setempat agar mereka bisa menikmati dan menyumbangkan potensi diri untuk NKRI. Masyarakat di daerah dengan prakarsa kepala daerah harus aktif dalam menciptakan keunggulan bersaing (competitive advantage)-nya masing-masing. Pada akhirnya, secara merata dlam suatu wilayah Indonesia yang luas ini tercipta kekuatan besar yang mampu menghadapi ekonomi global. Pembangunan harus berdasar geographically cluster maping, mengingat Indonesia ini luas sekali berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik. Pangkas birokrasi kekuatan totaliter sebagai sumber pemborosan waktu dan energi dan berilah peluang pada masyarakat untuk berpartisipasi.

BERINVESTASI YANG TEPAT
Untuk menghadapi krisis, para investor penulis menganjurkan untuk tidak menyesal berinvestasi secara selektif. Dalam situasi yang sedang tidak menentu sehubungan dengan krisis keuangan global yang terjadi, seharusnya kembali mendasarkan tindakan pada prinsip investasi, yaitu : Risk and Retur. Setiap investasi memiliki risikonya masing-masing yang sesuai dengan tingkat potensi hasil investasi (high risk, high return). Investor hendaknya menyesuaikan investasinya dengan profil risiko yang diinginkannya. Risiko yang diambil dan return yang diharapkan merupakan gabungan dari beberapa jenis aset yang dimiliki (berupa portofolio investasi).
Diperlukan langkah cerdas, seperti jika anda mempunyai deposito bertahanlah dengan deposito anda. Jangan ambil uang anda dari bank. Jika anda ikut ikutan mencairkan dana anda maka anda membuat keadaan semakin memburuk. Langkah lainnya jika anda memiliki saham dan turunannya, sebaiknya di "hold" dulu kecuali ada keperluan keuangan yang mendesak sehingga harus menjualnya. Ikut menjual saham akan memperburuk keadaan saja. Peganglah rupiah. Jika anda ikut ikutan memborong dolar, maka harga dolar akan semakin tinggi dan rupiah semakin terpuruk. Harga barang impor akan semakin mahal, dan inflasi dalam negeri akan semakin naik. Harga saham akan cepat rebound. Dolar akan cepat menyesuaikan diri pada kurs yang rasional karena cadangan devisa yang cukup kuat.

Pilihan Investasi Prospektif Semasa Krisis Ekonomi Global
Investasi prospektif yang dapat menjadi pilihan semasa krisis ekonomi global saat ini adalah yang menyangkut empat hal kebutuhan pokok manusia, meliputi bidang energi, properti, air, dan makanan. Semakin besar populasi di suatu negara, uang yang telah diinvestasikan pada empat hal itu akan terus tumbuh. Terlebih karena mereka sangat membutuhkan keempat hal itu sebagai kebutuhan vital dalam hidupnya.
Dalam situasi perekonomian saat ini hanya ada tiga negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif yang meningkat sekitar 0,5 sampai 1 persen. Ketiganya yaitu China dengan pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi mencapai 6 persen, India 5 persen, dan Indonesia akan mencapai 4 persen. pertumbuhan ekonomi Singapura mencapai posisi minus disebabkan pengaruh krisis ekonomi global yang menerpa pasar uang di negara itu. Angka perbandingan market capital Singapura dengan gross domestic product (GDP) mencapai 308 persen.
Saat ini adalah waktu yang belum tepat untuk bermain saham. Karena, bunga deposito sekarang masih di atas 10 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp10.000,00 per dolar AS, dan indeks saham AS masih fluktuatif. Saat ini saham bukanlah pilihan investasi terbaik. Hal ini terlihat dari transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia yang kini hanya menembus Rp1 triliun/hari sedangkan pada seminggu lalu bisa mencapai Rp6 triliun/hari.Karena itu, sebaiknya masyarakat lebih memilih obligasi dan deposito sebagai pilihan investasinya.
Pilihan itu karena diprediksi sekitar 3-6 bulan ke depan suku bunga bank akan berangsur turun sekitar kurang dari 10 persen dan berimbas pada suku bunga kredit yang mencapai 11-13 persen. Hal itu akan diperkuat dengan posisi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah yang mencapai level Rp10.000,00 - Rp11.000,00 per dolar AS pada kuartal II/2009.



Pilihan investasi yang tepat:
- Investasi prospektif yang dapat menjadi pilihan semasa krisis ekonomi global saat ini adalah yang menyangkut empat hal kebutuhan pokok manusia, meliputi bidang energi, properti, air, dan makanan.
- Semakin besar populasi di suatu negara, uang yang telah diinvestasikan pada empat hal itu akan terus tumbuh. Terlebih karena mereka sangat membutuhkan keempat hal itu sebagai kebutuhan vital dalam hidupnya.

Investasi:
1. Bagi Anda yang memiliki reksadana di saham, kalo nilai investasi sudah di bawah 50%, biarkan saja, jangan dijual karena kalau dijual, maka uang Anda menjadi sedikit. Biarkan saja, karena dengan sendirinya uang Anda akan kembali. Memang lama minimal dua tahun bahkan lebih. Sekali lagi ini krisis yang sangat besar, terbesar sepanjang masa ekonomi dunia modern.
2. Jangan beli asuransi dengan link lagi. Bila ada asuransi dengan link di dalamnya aku jamin hasil investasi kalian kecil sekali. Kalo belum lama belinya tanya ke agennya bisa tidak diswitch ke murni asuransi.
3. Kalau memang ada uang lebih, masukkan saja ke deposito. Sekarang yieldnya sedang tinggi.


KESIMPULAN
1. Krisis keuangan di AS sangat sangat sangat parah. Tidak ada yang selamat. Ini sistem yang hancur.
2. Krisis itu telah menjalar ke seluruh dunia, sekali lagi tidak ada yang selamat. Kalau ada rumor yang mengatakan bahwa negara ini bakal kuat, bakal jadi pemimpin, jangan percaya.
3. Banyak negara sudah memasuki masa resesi, seperti Inggris dan Singapore. Sebenarnya banyak sekali negara sudah masuk resesi tetapi secara definisi belum, karena dalam definisi ekonomi suatu negara dinyatakan resesi bila pertumbuhan ekonominya negative berturut-turut. Jadi yang tinggal di Singapore, Inggris dan US benar – benar harus melakukan perubahan cara hidup mulai sekarang.
4. Krisis ekonomi sudah menjalar ke sektor real artinya akan dapat dirasakan.Sekarang sebenarnya sudah, tetapi tidak banyak orang awam yang benar – benar sadardampaknya. Ekspor sudah melambat, harga barang komoditas sudah jatuh,para eksportir sudah memecati karyawan, impor ilegal sudah masuk.Pertumbuhan ekonomi akan bisa negatif.
5. Sektor – sector yang paling dahuulu terkena imbasnya adalah properti, manufaktur,pertambangan, perkebunan, sebenarnya sekarang telah terasa. Artinya: Semua orang, semua negara sedang dalam perang memperebutkan cash. Siapa yang punya cash nantinya punya kemampuan lebih untuk bertahan

Saran :
1. Gaji dan semua income jangan dibelikan investasi lagi. Usahakan untuk PEGANG CASH
2. Jangan mudah untuk tergiur dengan pembelian emas, walaupun harga emas sering berubah, namaun harga emas untuk penjualannya cukup murah disaat sedang krisis global.
3. Jangan berinvestasi disaat krisis, jika pun ingin lebih baik melakukan deposito, dengan cara:
- Masukkan dana ke bank yang menurut anda aman, dan jikalau bisa bankpemerintah
- Bunga penjaminan pemerintah hanya 10%. Artinya bila deposito andamendapat bunga di atas 10% maka uang kalian tidak akan dijamin olehpemerintah. Bila, bank itu kolaps, maka uang anda bisa saja hilang. Dan nominal yang diganti hanyalah maksimal Dua Milyar saja.
4. Jangan terburu – buru untuk membeli emas atau dollar. Dollar tingginya Rp 10,000. Dollar yang tinggi ini karena investor asing menarik uangnya dari Indonesia, mereka membutuhkan dollar supaya bisa dibawa ke negara mereka. Jadi bukan karena kondisi ekonomi kita yang jelek.














0 comments:

Posting Komentar

SeeYa & Davichi & T-Ara(JiYeon) - Forever Love
Internet Sehat