Marhabban ya Ramadhan,, itulah kata yang sering kita dengar saat menyambut datangnya Ramadhan. Datangnya Ramadhan ternyata juga mendatangkan banyak kebiasaan atau yang lebih dikenal dengan istilah “tradisi”. contohnya, kebiasaan orang Arab yang berbuka puasa dengan makan kurma, lalu ada juga kebiasaan orang Turki saat menyambut datangnya Ramadhan dengan memasang lampu lampion, dan masih banyak lagi lainnya.
Mengadakan lomba artikel bagi para blogger, mungkin bisa dibilang tradisi bagi penyelenggara lomba untuk mengasah kekreatifan para blogger. Bahkan dijaminmurah.com, sebagai salah satu market leader penyedia domain dan hosting murah menyelenggarakan Lomba Blog dijaminmurah.com 2009 yang mengambil tema penulisan tentang Kemerdekaan Republik Indonesia atau Bulan Ramadhan. Iseng-iseng ikutan lombanya DJ2009, juga ingin share tentang apa saja tradisi saat Ramadhan tiba.
Tidak mau ketinggalan juga, ternyata Indonesia – Negeri kita tercinta ini juga punya banyak tradisi saat Ramadhan tiba. Barangkali hanya negeri kita saja, Ramadhan telah menghadirkan banyak sekali tradisi. Dibeberapa daerah, kedatangan bulan Ramadhan disambut dengan acara punjungan, yaitu kunjungan orang yang lebih muda ke orang yang lebih tua, tujuannya tentu untuk mempererat tali persaudaraan dan menunjukkan sikap bhakti kita pada orang yang lebih tua.
Didaerah lain, ada yang menyambut bulan puasa dengan mengadakan acara kiraban, semua orang baik tua dan muda turun kejalan sambil menabuh dengan iringan music berkeliling kota. Tujuan acara tersebut adalah menunjukkan rasa kegembiraan terhadap datangnya bulan penuh barokah ini. Ada juga dikota lian yang menyambut Ramadhan dengan menabuh bedug di Mesjid secara bertalu – talu dari bakda ashar hingga magrib. Acara tersebut dinamakan dugderan. Lalu ada juga kebiasaan kota Semarang yang bila Ramadhan datang, adanya aturan yang menyatakan bahwasanya oaring tua harus mengajak anak-anaknya ke Pasar Johar dan Kauman Semarang. Untuk yang terakhir inilah, yang biasa saya jumpai dimana saja tidak hanya dikota tempat saya bernaung hidup, kota Bogor. Acara yang amat teramat sederhana atau yang sering disebut sepele, tetapi sungguh amat terasa besar maknanya dan sangat mengesankan. Acara tersebut tidaklah heran untuk didengar lagi yaitu: “Halal Bihalal”
Entah bagaimana semua kebiasaan tersebut dapat bermula dan terjadi? Jika ingin dipertanyakan maka akan susah jawabnya. Kebanyakan orang akan menjawab”itu sudah datang dari sananya”. Namun perlu disadari dari itu semua, bahwasanya semua itu hanyalah sebuah bentuk kreasi kecil atau spirit Ramadhan. Yang terpenting adalah bagaimana hati dan niat kita sendirilah terhadap datangnya bulan yang penuh barokah ini.
Baca Juga :Manage Ramadhan, Perlukah??(Dijamin Murah 2009)
http://k4yu.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar