Teringat waktu saya duduk dibangku sekolahan tentang pelajaran bahasa Indonesia. Hmm,, dulu aku sempat bertanya kenapa kita masih harus belajar bahasa Indonesia?? Padahal kita dari lahir sudah berbahasa Indonesia??
Sepertinya, saya sudah bisa menjawab pertanyaan saya tersebut. Jawabannya PERLU & HARUS.
Menurut aku, untuk sebuah alasan yang tepat bahwa ternyata belajar bahasa Indonesia tidaklah semudah yang kita bayangkan. Yah benar, memang kita dari lahir sudah bisa berbicara bahasa Indonesia namun apakah bahasa Indonesia yang di terapkan dalam kehidupan sudah baik pengucapannya ataupun implementasinya? (Cielah naria gaya bahasanya euy hihihihkkss)
Nah, sejak aku masuk dibangku kuliahan ternyata pelajaran bahasa Indonesia tidak berhenti, dan memang sangat terpakai dan berguna sekali. Faktanya, seperti membuat paper atau tugas penulisan ilmiah tentulah kita harus menggunakan EYD. Bahkan aku sempat ceplas ceplos kalau bahasa Indonesia tidak dijadikan pelajaran di sekolah mungkin temanku yang lahir di Ambon ini tidak bisa berbicara bahasa Indonesia. Tentulah bang Vincent sapaan akrab temanku ini akan berbicara bahasa daerah kelahirannya. Waah, gawat padahal masih satu negara tapi tidak bisa mengerti bahasa satu sama lain. Hmm!!
Nah, bicara soal bahasa Indonesia ada satu bahasan yang buat aku tmengucap OH IYA? Masalah kata AMBIGU….
Black in news: mungkin sudah mengetahui tentang kata tersebut bukan??
Kata ambigu adalah kata yang memiliki makna lebih dari satu. Sebagai contoh kata “beruang dengan ber-uang” Nah, karena blog saya ini masih mengikuti kompetisi blog dari Djarum Black maka saya akan mengambil satu contoh dari kata yang ada hubungannya dengan hitam
“KAMBING HITAM”

Untuk lebih jelasnya saya akan memberikan sebuah contoh kalimat:
Contoh kalimat:
Setiap ada perayaan upacara Yom Kippur, kambing hitam akan dilepaskan ke padang gurun.
Menurut kemala, pemain bola amatir itu dijadikan kambing hitam oleh lawannya karena gol bunuh dirinya.
Kalimat pertama maknanya: hewan kambing yang berwarna hitam
Sedangkan untuk kalimat kedua maknanya: orang yang dituduh sebagai pembuat kesalahan atau bencana.
0 comments:
Posting Komentar